Apakah kamu pernah membayangkan bahwa sebuah game bisa menjadi inspirasi dalam strategi komunikasi publik? Mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang tampaknya terjadi dalam cara Tom Lembong membela diri dan menyusun argumen di ruang publik.
Belakangan ini, pembelaan Tom Lembong menarik perhatian banyak pihak. Yang lebih menarik lagi, strategi tersebut ternyata memiliki kemiripan yang unik dengan logika permainan Mahjong Ways 2 dari PG Soft. Bagaimana bisa? Mari kita kupas lebih dalam.
Siapa Tom Lembong dan Kenapa Strateginya Relevan?
Tom Lembong dikenal sebagai tokoh berpengaruh di bidang ekonomi dan pemerintahan Indonesia. Ia bukan hanya seorang ekonom, tapi juga komunikator yang sangat berhati-hati dalam menyampaikan pandangan. Kemampuan berpikir sistematis dan berbasis data menjadikannya rujukan ketika muncul isu strategis.
Ketika ia mengeluarkan pernyataan atau membela suatu posisi, tidak pernah dilakukan secara spontan. Ada kalkulasi, ada momen yang dipilih, dan tentu ada narasi yang dibangun. Dalam konteks ini, logika permainan Mahjong Ways 2 terasa sangat relevan.
Mengapa Mahjong Ways 2 PG Soft Bisa Jadi Analogi?
Meski merupakan permainan hiburan digital, Mahjong Ways 2 menyimpan filosofi permainan yang dalam. Di dalamnya terdapat unsur kombinasi pola, strategi waktu, dan pemahaman terhadap simbol-simbol yang memiliki peran berbeda.
Beberapa elemen yang bisa dijadikan pembanding dengan strategi komunikasi publik adalah:
-
Membaca Pola Situasi
Dalam game, pemain perlu membaca urutan simbol untuk bisa membentuk kombinasi terbaik. Dalam kehidupan nyata, Tom Lembong membaca situasi sosial dan ekonomi sebelum menyampaikan argumen. -
Memilih Momentum
Dalam game, tidak semua waktu tepat untuk mengambil tindakan. Hal yang sama dilakukan Tom saat memilih kapan harus bicara dan kapan harus menahan diri. -
Mengelola Risiko
Ada kalanya pemain harus mengambil keputusan berani. Begitu pula dalam komunikasi publik—Tom memilih menyampaikan opini yang mungkin tak populer, tapi berdampak jangka panjang. -
Membangun Narasi Jangka Panjang
Sama seperti strategi spin bertahap, Tom mengembangkan ide secara bertingkat, tidak semua langsung diungkap di awal. -
Evaluasi Setelah Aksi
Dalam game, setelah putaran selesai, hasil perlu dianalisis. Tom juga kerap meninjau reaksi publik terhadap pernyataannya.
5 Strategi Pembelaan yang Bisa Dipelajari dari Mahjong Ways 2 ala Tom Lembong
Berikut ini adalah lima langkah strategis yang dapat kamu tiru jika ingin membangun pembelaan atau narasi seperti Tom Lembong:
1. Kenali Pola Masalah Sebelum Bertindak
Langkah pertama dalam Mahjong adalah mengenali susunan simbol yang muncul. Ini setara dengan mengenali pola masalah di masyarakat atau media. Tom tidak pernah langsung bereaksi tanpa tahu konteks atau latar belakang sebuah isu.
Pelajaran untuk kita: jangan cepat menyimpulkan atau bereaksi jika belum memahami akar persoalan.
2. Pilih Waktu Terbaik untuk Menyampaikan Argumen
Tom kerap menunggu hingga waktu yang tepat sebelum menyampaikan pendapatnya. Dalam permainan pun, pemain sukses adalah yang tahu kapan harus menekan tombol untuk memutar ulang.
Artinya, timing sangat penting dalam strategi komunikasi. Menyampaikan hal benar di waktu yang salah bisa membuat pesanmu tidak didengar atau malah disalahpahami.
3. Tetapkan Tujuan dari Setiap Pernyataan
Dalam game, tujuan akhir adalah membentuk kombinasi paling menguntungkan. Dalam komunikasi, tujuannya bisa beragam: memperbaiki persepsi publik, menjelaskan data, atau menangkis tudingan. Tom selalu punya tujuan yang jelas setiap kali berbicara.
Hal ini membantu pesan yang disampaikan lebih terarah dan tidak melebar ke isu lain yang tidak relevan.
4. Antisipasi Respon dan Siapkan Strategi Lanjutan
Sama seperti pemain Mahjong yang tahu kapan harus berhenti atau mengganti pola, Tom juga menyiapkan langkah antisipatif terhadap potensi serangan balik.
Membuat strategi pembelaan berarti juga siap menghadapi kontra-narasi. Jangan hanya siap bicara, tapi juga siap mendengar dan menanggapi.
5. Evaluasi Efektivitas Pesan yang Sudah Disampaikan
Dalam setiap aksi, penting mengevaluasi hasilnya. Apakah pesan yang kamu sampaikan dipahami dengan benar? Apakah publik merespon positif? Tom tidak berhenti setelah bicara—ia memantau bagaimana respon masyarakat dan media.
Dengan evaluasi yang tepat, kamu bisa memperbaiki cara komunikasi ke depannya.
Kenapa Artikel Ini Penting untuk Kamu?
Kita semua, baik di media sosial, dunia kerja, atau kehidupan sehari-hari, pasti pernah berada dalam posisi di mana perlu membela diri atau menjelaskan suatu posisi. Tapi tidak semua orang melakukannya dengan strategi.
Belajar dari pendekatan Tom Lembong dan filosofi dari Mahjong Ways 2 akan membantumu:
-
Menjadi lebih tenang dan terukur dalam menanggapi kritik
-
Meningkatkan kualitas argumen dan komunikasi
-
Memahami pentingnya waktu dan tujuan dalam penyampaian pesan
Apa yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang?
Coba praktikkan lima strategi di atas dalam situasi nyata minggu ini. Misalnya saat berdiskusi di kantor, menjelaskan keputusan ke tim, atau menanggapi komentar di media sosial.
Tanyakan pada diri sendiri:
Apakah aku sudah mengenali pola masalah?
Apakah waktuku tepat untuk bicara?
Apa tujuan utama dari pesanku?
Jika kamu bisa menjawab ketiganya dengan jelas, maka kamu sudah satu langkah lebih maju dari kebanyakan orang dalam menyusun pembelaan yang cerdas dan efektif.
Kesimpulan
Strategi pembelaan bukan sekadar soal siapa yang paling keras berbicara, tapi siapa yang paling bijak dalam membaca situasi. Tom Lembong menunjukkan kepada kita bahwa strategi komunikasi bisa terinspirasi dari berbagai hal, bahkan dari permainan seperti Mahjong Ways 2.
Dengan memahami cara kerja pola, momentum, risiko, dan evaluasi dalam game tersebut, kamu pun bisa menyusun pembelaan yang elegan, terstruktur, dan punya dampak.
Pertanyaannya sekarang: apakah kamu siap menerapkan strategi ini dalam kehidupan nyata?